P5 Fase D : Gaya Hidup Berkelanjutan_Sampahku Tanggungjawabku

Panduan Projek Sampahku Tanggung Jawabku

A. Pengantar
Sampah merupakan sisa pembuangan akhir dalam proses kehidupan manusia. Saat ini sampah menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran. Permasalahan sampah tidak pernah kunjung selesai  hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola dan  membuang sampah  pada tempatnya mengakibatkan lingkungan menjadi tercemar.  Oleh karena itu sekolah menjadi salah satu tempat  bagi peserta didik unutk mendapatkan edukasi mengenai permasalahan ini. Sekolah harus bisa melatih peserta didik untuk melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah secara efisien dan dapat menciptakan produk yang memiliki nilai estetik dan berdaya guna.

B. Rasional Projek bagi Sekolah
Sekolah memegang peranan penting dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi masa depan. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah harus berdampak pada peserta didik. Apalagi pelaksanaan Penerapan Projek Profil Pelajar Pancasila di sekolah. Salah satu temanya adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Tema ini membangun kesadaran akan tanggung jawab diri sendiri dan lingkungan akan sampah yang ada di sekitar peserta didik. Oleh karena itu tema ini sangat tepat dilaksanakan di sekolah.

C. Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan projek ini
1.Komitmen dan dukungan bersama untuk menjalankan solusi aksi yang disepakati. Hal ini bertujuan agar nilai pembelajaran berjalan secara konsisten bagi seluruh warga sekolah dan dapat melihat secara nyata inti dari pembelajaran dalam membangun kesadaran
2.Kesiapan sarana prasarana, apabila diperlukan untuk pengadaan hal-hal terkait dengan solusi aksi yang disepakati bersama.
3.Apakah program ini dapat dilakukan secara berkelanjutan? Misalnya, apakah sekolah akan menyediakan waktu secara rutin apabila salah satu aksi memutuskan untuk bekerja sama?
4.Dukungan selurh warga sekolah, orang tua dan institusi lain yang  terlibat dalam menjalankan kampanye sebagai hasil akhir.
5.Aktivitas dapat disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan

D. Alur Kegiatan

1. Pengenalan (12 JP)

Mengembangkan pemahaman dan kesadaran peserta didik tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan, serta menginternalisasikan prinsip “Sampahku, Tanggung Jawabku” sebagai bagian dari tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, peserta didik diharapkan mampu bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah secara mandiri, mengurangi limbah, dan turut serta menjaga lingkungan melalui kebiasaan positif yang mendukung keberlanjutan ekosistem
1.1. Teks Bacaan dan Video (6 jp)
Dalam kegiatan projek ini, guru memulai dengan mengumpulkan dua bahan bacaan, baik digital maupun cetak, yang membahas secara kritis isu Gaya Hidup Berkelanjutan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Selain itu, guru juga mengumpulkan video bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang berfokus pada isu sampah. Setelah bahan-bahan ini tersedia, guru menyiapkan sejumlah pertanyaan pemantik untuk merangsang pemikiran peserta didik. Pada awal projek, guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang pengetahuan mereka mengenai isu Gaya Hidup Berkelanjutan. Pertanyaan yang diajukan, di antaranya:
* Apa saja tanda-tanda terjadinya pencemaran lingkungan?
* Faktor-faktor apa yang menyebabkan pencemaran lingkungan?
* Bagaimana dampak pencemaran ini terhadap bumi, serta kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan?
* Apa yang dimaksud dengan gaya hidup berkelanjutan, dan bagaimana contohnya?

Selanjutnya, guru memperkenalkan tema projek, menegaskan relevansi isu Gaya Hidup Berkelanjutan, dan mengajak peserta didik untuk memahami peran mereka dalam menjaga keberlangsungan ekosistem dunia. Peserta didik kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok diminta untuk menganalisis artikel dan video yang telah disediakan guru, lalu membuat simpulan dalam bentuk peta pikiran atau bentuk visual lainnya yang merangkum keterkaitan isi dari semua bahan bacaan dan video tersebut pada kertas yang telah disediakan. Setelah itu, setiap kelompok melakukan gallery walk untuk melihat hasil ringkasan dari kelompok lain sebagai referensi tambahan.
Sebagai penutup, guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan seperti, “Kesulitan apa yang peserta didik temukan dalam melakukan tugas kelompok?” Guru juga memberikan gambaran singkat tentang kegiatan pada pertemuan berikutnya, yaitu “melakukan observasi lapangan.”
1.2. Observasi (6 jp)
Guru menyiapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan lembar asesmen yang akan digunakan untuk mengamati kondisi sekitar halaman sekolah. Guru menjelaskan tugas observasi yang akan dilakukan oleh peserta didik di lingkungan sekolah, lalu membagikan LKPD (lembar kerja untuk aktivitas 2) kepada setiap kelompok yang telah dibentuk sesuai hasil pembagian pada aktivitas 1. Setelah penjelasan, guru mengajak peserta didik untuk berkeliling halaman sekolah, mulai dari ruang kelas hingga ke tempat penampungan sampah.
Selama observasi, peserta didik diminta untuk mengisi LKPD dengan menjawab pertanyaan berikut:

  1. Sampah apa saja yang kamu temukan di lingkungan sekolah?
  2. Sampah yang paling banyak ditemukan adalah …………………….. yang berjenis ………………………….
  3. Hal baru apa yang kamu pelajari dari kegiatan ini?
  4. Bagaimana perasaanmu selama kegiatan ini? Berikan alasanmu.

Setelah observasi lapangan selesai, guru mengajak peserta didik untuk kembali ke kelas atau lapangan. Setiap kelompok kemudian diminta untuk mempresentasikan hasil pengamatan dan observasi mereka menggunakan metode presentasi yang kreatif dan menarik. Guru menutup kegiatan dengan meminta peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilaksanakan, dengan pertanyaan seperti, “Hal menantang apa yang kamu temukan dalam kegiatan ini?” Sebagai persiapan untuk pertemuan berikutnya, guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengelompokkan sampah sesuai dengan jenisnya.

2. Kontekstual (18 JP)
Mengembangkan pemahaman dan kesadaran peserta didik tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan melalui kegiatan mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya. Dengan mengusung prinsip “Sampahku, Tanggung Jawabku,” peserta didik diajak untuk memahami peran mereka dalam pengelolaan sampah dan dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta didik dapat mempraktikkan kebiasaan positif dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan sekitar, serta menumbuhkan tanggung jawab individu terhadap sampah yang mereka hasilkan
2.1. Temukan Masalah Lingkungan (6 jp)
Guru memulai kegiatan dengan menyiapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan lembar asesmen, serta menyediakan bahan bacaan berupa artikel, video, atau gambar yang relevan. Setelah itu, guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan peserta didik, yaitu menemukan masalah seputar sampah di lingkungan sekitar berdasarkan hasil aktivitas 1 dan 2 serta bahan bacaan yang telah dibagikan.
Guru kemudian meminta peserta didik untuk mengidentifikasi penyebab banyaknya sampah di lingkungan sekolah, menggunakan hasil observasi pada aktivitas sebelumnya. Untuk mendukung observasi lebih mendalam, guru membagikan LKPD berisi pertanyaan-pertanyaan seperti:

  1. Sampah apa saja yang kamu temukan di lingkungan sekolah?
  2. Apa yang menyebabkan adanya sampah di lingkungan ini?
  3. Siapa saja yang berkontribusi terhadap jumlah sampah, dan siapa yang bertanggung jawab dalam pengelolaannya?
  4. Langkah kecil apa yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan?
  5. Bagaimana perasaanmu selama kegiatan ini? Jelaskan alasannya.

Setelah observasi selesai, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan dan analisis mereka dengan cara yang kreatif dan menarik. Sebagai penutup, guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan kegiatan dengan pertanyaan, “Hal menantang apa yang kamu temukan dalam kegiatan ini?” dan memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya, yaitu kegiatan pengelompokan sampah sesuai jenisnya.
2.2. Identifikasi dan Pengelompokkan (6 jp)
Guru memulai kegiatan ini dengan mengenalkan isu Gaya Hidup Berkelanjutan melalui prinsip “Sampahku, Tanggung Jawabku,” yang mengajak peserta didik untuk mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya. Untuk mendukung kegiatan ini, guru menyiapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), lembar asesmen, menentukan titik-titik observasi di lingkungan sekolah, serta menyediakan kantong plastik sampah.
Guru menjelaskan tugas identifikasi dan pengelompokan sampah yang akan dilakukan peserta didik, kemudian membagi mereka ke dalam kelompok sesuai dengan pembagian pada aktivitas sebelumnya. Setiap kelompok menerima kantong plastik untuk mengumpulkan sampah sesuai jenisnya dan mencatat pengamatan mereka pada LKPD, yang berisi pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:

  1. Jenis sampah organik
  2. Jenis sampah anorganik
  3. Jenis sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
  4. Jenis sampah kertas
  5. Jenis sampah residu
  6. Di titik mana menurut kamu sampah paling banyak ditemukan? Mengapa hal itu terjadi?
  7. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi sampah pada titik yang kamu temukan?
  8. Bagaimana perasaanmu pada pertemuan ini? Jelaskan alasannya.

Setelah observasi selesai, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan mereka, dan mengundang kelompok lain untuk memberikan tanggapan melalui diskusi yang menarik. Sebagai refleksi, guru mengajak peserta didik untuk mempertimbangkan pertanyaan, “Mengapa sampah banyak ditemukan di titik-titik tertentu?” Guru menutup kegiatan dengan memberikan tugas persiapan untuk pertemuan berikutnya, yaitu melatih diri untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola sampah sesuai prinsip yang telah dipelajari
2.3. Menemukan Ide (6 jp)
Guru memulai sesi dengan mengenalkan kembali pentingnya kesadaran peserta didik terhadap isu Gaya Hidup Berkelanjutan melalui prinsip “Sampahku, Tanggung Jawabku.” Untuk memfasilitasi kegiatan ini, guru mempersiapkan alat tulis (ATK), membuat lembar kerja peserta didik, serta menyusun lembar asesmen.
Di awal sesi, guru menjelaskan tujuan pertemuan dan mengingatkan pembelajaran sebelumnya dengan mengajak peserta didik berefleksi bersama. Misalnya, guru menanyakan, “Dari aktivitas 1 dan 2, ide apa yang dapat kalian terapkan untuk membantu menanggulangi masalah sampah?”
Selanjutnya, guru meminta peserta didik untuk menuangkan ide-ide mereka dalam lembar kerja yang disediakan. Setiap peserta didik bebas memilih format yang sesuai, seperti poster, membuat desain tong sampah, menulis puisi, atau membuat video kreatif yang berkaitan dengan penanganan sampah. Setelah ide-ide dituangkan, guru meminta peserta didik untuk membacakan atau menampilkan hasilnya di depan kelas. Peserta didik lain diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan tanggapan secara konstruktif, sehingga tercipta diskusi yang interaktif.
Guru kemudian mengajak peserta didik untuk merefleksikan kembali pembelajaran hari itu dan menutup sesi dengan menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, memberikan gambaran bahwa kegiatan ini adalah bagian dari proses panjang dalam menciptakan gaya hidup berkelanjutan

3. Aksi (52 jp)
Guru mengajak peserta didik untuk melatih diri menjadi bagian dari solusi melalui kebiasaan menyelesaikan tugas dengan baik, benar, dan tepat waktu. Dalam konteks isu Gaya Hidup Berkelanjutan dengan fokus “Sampahku, Tanggung Jawabku,” peserta didik diajak untuk menggali lebih dalam tentang penyebab munculnya sampah di lingkungan sekitar.
Guru memberikan panduan agar peserta didik dapat melakukan pengamatan, mencatat temuan, serta mendiskusikan berbagai faktor yang berkontribusi pada timbunan sampah. Dengan langkah ini, peserta didik diharapkan tidak hanya memahami penyebab sampah, tetapi juga berkomitmen dalam mengatasi masalah tersebut melalui tindakan kecil namun berdampak positif. Proses ini bertujuan untuk membangun sikap tanggung jawab dan kesadaran peserta didik bahwa mereka dapat menjadi bagian penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan
3.1. Melatih Diri dan Mulai Dari Diri (12 jp)
Guru mempersiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD) dan lembar asesmen untuk mendukung kegiatan pembelajaran ini. Guru memulai dengan menjelaskan pentingnya melatih diri dan mengembangkan sikap tanggung jawab dalam menghadapi isu lingkungan, khususnya dalam penanggulangan sampah.
Guru kemudian memberikan tugas kepada peserta didik berupa jadwal rencana kegiatan, yang akan membantu mereka menyusun langkah-langkah penanggulangan sampah secara terstruktur. Dalam LKPD, guru menyertakan beberapa pertanyaan panduan untuk membantu peserta didik merencanakan dan merefleksikan kegiatan mereka, seperti:

  1. Agenda kegiatan dalam penanggulangan sampah
  2. Tantangan yang ditemukan dalam proses
  3. Membuat diagram Y dari aktivitas yang dilakukan untuk memvisualisasikan upaya yang telah dilakukan
  4. Bagaimana perasaan kamu pada pertemuan ini?
  5. Dari skala 1-10, bagaimana kamu menilai kesungguhan, keseriusan, dan cara belajarmu dalam aktivitas ini?

Setelah menyelesaikan tugas, guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas menggunakan berbagai model presentasi kreatif, dan mengundang peserta lain untuk memberikan tanggapan. Sebagai penutup, guru mengajak peserta didik melakukan refleksi atas pengalaman kegiatan ini, lalu memberikan tugas tambahan sebagai persiapan untuk pertemuan berikutnya, yaitu menggali ide-ide kreatif untuk penanggulangan sampah.
3.2. Berkreasi Sampahku Tanggungjawabku (40 jp)
Dalam konteks pembuatan tempat sampah atau ide yang telah disusun berkaitan dengan isu Gaya Hidup Berkelanjutan, khususnya “Sampahku, Tanggung Jawabku,” guru mempersiapkan lembar asesmen untuk mengevaluasi proses dan hasil kegiatan peserta didik. Sebelum memulai, guru memberikan penjelasan tentang keterkaitan antara aktivitas ini dengan aktivitas sebelumnya (aktivitas 5), serta pentingnya memahami penyebab munculnya sampah sebagai langkah awal dalam menciptakan solusi yang efektif.
Peserta didik diminta untuk mempersiapkan peralatan yang telah mereka rancang berdasarkan ide-ide yang dikembangkan pada aktivitas 5. Setelah kegiatan pembuatan tempat sampah selesai, peserta didik berkumpul dalam kelompok berdasarkan ide yang sama untuk saling memberikan refleksi dan umpan balik.
Guru menyiapkan pertanyaan yang tertuang dalam LKPD untuk memandu refleksi, seperti:

  1. Apa tantangan yang kamu temukan dalam kegiatan ini?
  2. Bagaimana perasaan kamu pada pertemuan ini?

Melalui pertanyaan-pertanyaan ini, guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi mendalam, dengan menekankan pada bagian mana dari kegiatan ini yang sulit serta bagaimana cara mereka mengatasi tantangan tersebut. Proses refleksi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap isu sampah dan mendorong mereka untuk terus mencari solusi yang berkelanjutan

4. Refleksi (6 jp)
Dalam kegiatan yang berkaitan dengan isu Gaya Hidup Berkelanjutan, “Sampahku, Tanggung Jawabku,” peserta didik diajak untuk lebih memahami dan mencari penyebab munculnya sampah di lingkungan mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran serta tanggung jawab peserta didik terhadap pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.
Guru memulai dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif sebagai langkah awal dalam pengolahan sampah. Selain itu, guru menjelaskan keterkaitan kegiatan ini dengan isu yang lebih besar mengenai pengelolaan lingkungan dan dampak sampah terhadap kesehatan ekosistem.
Peserta didik kemudian dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan dan merancang solusi dan tindaklanjut yang sesuai dengan kebutuhan pengolahan sampah di lingkungan sekolah. Dalam proses ini, mereka diajak untuk menganalisis jenis-jenis sampah yang ada, serta mencari penyebab munculnya sampah tersebut. Diskusi ini diharapkan dapat membantu peserta didik untuk menemukan solusi praktis dan kreatif dalam menghadapi permasalahan sampah.
Setelah refleksi selesai, peserta didik diminta untuk merefleksikan pengalaman mereka. Mereka dapat berbagi tantangan yang dihadapi selama proses pembuatan, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan refleksi ini penting untuk memperkuat pemahaman peserta didik mengenai tanggung jawab mereka terhadap lingkungan, serta mendorong mereka untuk terus berpikir kritis dalam mencari solusi untuk isu Gaya Hidup Berkelanjutan

5. Tindak Lanjut (6 jp)
Dalam upaya menggali ide dan solusi terhadap isu Gaya Hidup Berkelanjutan, khususnya “Sampahku, Tanggung Jawabku,” peserta didik diajak untuk melakukan analisis mendalam mengenai penyebab munculnya sampah di lingkungan mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peserta didik berpikir kritis dan kreatif dalam menemukan cara-cara baru untuk mengurangi dan mengelola sampah.
Guru memulai sesi dengan menjelaskan pentingnya memahami akar permasalahan sebagai langkah awal dalam merumuskan solusi yang efektif. Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diminta untuk berdiskusi mengenai berbagai faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah sampah, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Diskusi ini dapat mencakup aspek kebiasaan sehari-hari, pilihan konsumsi, serta kebijakan pengelolaan sampah yang ada.

E. Dimensi, Elemen dan Aktifitas
   
F. Asesmen

G. File Pendukung

Unduh modul di sini
1. Modul di PMM
2. Modul Lengkap
3. Materi Aktifitas 1
4. Bahan Bacaan Aktifitas 2
5. LKPD (2, 3, 4, 5, 6, dan 7)
6. Lembar Refleksi
7. Lembar Tindak Lanjut
8. Asesmen Aktifitas (2, 3, 5, 6, dan 7)
9. Lembar Pengamatan Aktifitas 1

admin Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *