Dari Alam Yang Ramah Lingkungan Menjadi Ecoprint

Panduan Projek Kearifan Lokal Fase : D Tingkat SMP

A. Pengantar Projek
karya seni yang tidak hanya indah secara estetika tetapi juga menjadi cermin dari kearifan lokal dan kekayaan alam yang ada di sekitar kita. Dengan kolaborasi dan dedikasi, kita akan menghasilkan karya yang bermakna bagi masyarakat dan lingkungan. Selamat berkarya. Proyek ini bertujuan untuk menjembatani kearifan lokal dan kekayaan alam di sekitar kita dengan seni ekoprint yang ramah lingkungan. Melalui eksplorasi sumber daya alam, kreativitas, dan kolaborasi dengan komunitas lokal, kita akan menciptakan karya seni batik yang tidak hanya indah tetapi juga menggambarkan warisan kearifan lokal

B. Rasional Projek Bagi Sekolah
Dengan menjembatani seni ekoprint pada tema kearifan lokal dan kekayaan alam, proyek ini membawa nilai-nilai positif, mempromosikan pelestarian budaya dan alam, serta membangun hubungan yang kuat antara seni, masyarakat, dan lingkungan. Selamat berkarya, semoga proyek ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat. menggabungkan kearifan lokal dalam proyek ekoprint, tidak hanya menciptakan karya seni yang indah tetapi juga memberdayakan dan melestarikan nilai-nilai budaya dan alam secara bersamaan

C. Hal yang perlu diperhatikan
1.Keberlanjutan Bahan Baku: Pastikan pemilihan bahan baku alami untuk ekoprint bersumber dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan memperhatikansiklus pertumbuhan tanaman dan keberlanjutan ekosistem setempat.
2.Partisipasi Komunitas (SP dan Stakeholder) : Libatkan komunitas secara aktif dalam setiap tahap proyek, termasuk perencanaan, desain, dan implementasi. Pertimbangkan umpan balik dan aspirasi komunitas dalam proses kreatif.
3.Konservasi Kearifan Lokal, Perhatikan dengan cermat nilai-nilai kearifan lokal yang akan direfleksikan dalam karya seni. Hindari distorsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan nilai budaya komunitas.
4.Edukasi Lingkungan: Sertakan sesi edukasi tentang keberlanjutan, penggunaan bahan alami, dan dampak positif pada lingkungan dalam proyek. Dorong pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang perlindungan alam.
5.Aspek Ekologis, Pastikan bahwa teknik ekoprint yang digunakan tidak merusak ekosistem atau keberlanjutan tanaman yang diambil bahan alaminya. Hindari penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan.
6.Kualitas Karya Seni: Pastikan bahwa karya seni yang dihasilkan mencerminkan standar estetika yang tinggi dan memberikan pesan yang jelas. Pertimbangkan keindahan visual untuk meningkatkan daya tarik dan apresiasi masyarakat.

D. Alur Kegiatan

1. Temukan (20 jp)
1.1. Ekslporasi
Fasilitator mengumpulkan dua bahan bacaan (digital/cetak) mengenai keanekaragaman alam. Fasilitator juga mengumpulkan tiga video mengenai keanekaragaman alam dan mempersiapkan pertanyaan pemantik. Fasilitator memulai proyek ini dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka tahu mengenai keanekaragaman alam dengan ecoprint, seperti:

Mengapa keanekaragaman alam penting untuk dijaga?
Apa perbedaan antara keanekaragaman hayati, keanekaragaman ekosistem, dan keanekaragaman genetik?
Bagaimana keberlanjutan ekosistem terkait dengan keanekaragaman alam?
Apa saja jenis flora dan fauna yang umum ditemukan di sekitar sekolah?
Apa saja nilai-nilai atau tradisi lokal yang terkait dengan alam dan keberlanjutan?
Mengapa observasi langsung tetap penting dalam eksplorasi keanekaragaman alam?

Fasilitator memperkenalkan tema proyek dan menegaskan relevansi pelestarian alam dengan ecoprint saat ini terhadap peserta didik, serta mengaitkan peran peserta didik dalam pelestarian tersebut. Peserta didik membaca teks/bahan bacaan untuk disimpulkan. Fasilitator menayangkan video pembelajaran, kemudian peserta didik mengerjakan tugas secara kelompok dan mempresentasikannya di depan kelas, di mana kelompok lain memberikan tanggapan.

Fasilitator bersama peserta didik melaksanakan observasi lapangan. Setelah itu, fasilitator menutup sesi pertemuan dengan mengajak peserta didik melakukan refleksi mengenai kegiatan ini, seperti: “Apa dampak terhadap keberlanjutan ekosistem jika keanekaragaman alam tidak dijaga dengan baik?” Fasilitator memberikan penjelasan singkat tentang pertemuan berikutnya, yaitu “observasi dan diskusi kelompok”.

2. Bayangkan ( 20 jp)
2.1. Kreatif (10 jp)
Fasilitator dan peserta didik mempersiapkan kertas karton/plano. Mereka memilih bahan ecoprint, seperti daun, bunga, atau bahan organik lainnya yang akan digambar. Fasilitator menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan oleh peserta didik. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh fasilitator dan menggambar di atas kertas yang telah ditentukan dalam kelompok masing-masing dengan bahan dan alat yang telah dipersiapkan. Setelah rancangan selesai, fasilitator memberikan LKPD 3, dan peserta didik bekerja dalam kelompok masing-masing.
Setiap kelompok menempelkan hasil kerjanya di dinding, dan kelompok lain memberikan tanggapan pada kertas untuk perbaikan dan saran. Fasilitator memberikan beberapa pertanyaan untuk memicu diskusi, seperti:

Bagaimana Anda memilih bahan-bahan organik untuk desain ecoprint Anda?
Apa yang membuat bahan-bahan ini unik dan bermakna dalam konteks lokal?
Bagaimana desain Anda mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan alam yang telah Anda pelajari?
Bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan dari seni?
Apa peluang ekonomi yang dapat dihasilkan dari seni ecoprint Anda?

Fasilitator menutup sesi pertemuan dengan mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi mengenai kegiatan yang telah dilakukan

2.2. Visualisasi Bersama(10 jp)
Fasilitator mempersiapkan LKPD 4 dan menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan oleh peserta didik. Dari LKPD 4 yang diberikan, peserta didik memilih beberapa model produk yang akan divisualisasikan dan dirancang, dengan memilih 3 produk.Peserta didik berdiskusi dengan kelompok masing-masing, sementara fasilitator memberikan pertanyaan, seperti:

Produk mana yang akan Anda pilih?
Tuliskan jenis alat dan bahan yang akan digunakan.
Motif melayu apa yang akan digunakan?

Setelah disepakati, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas dengan membuat miniatur karya yang akan dibuatnya nanti dalam tahapan LAKUKAN.Fasilitator menutup sesi pertemuan dengan mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi mengenai kegiatan yang telah dilakukan.

3. Lakukan (30 jp)
3.1. Implementasi Ide
Fasilitator mempersiapkan LKPD 5 dan menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan oleh peserta didik. Dari LKPD 5 yang diberikan, peserta didik memilih beberapa model produk yang akan divisualisasikan dan dirancang. Peserta didik memilih 2 produk yang telah disepakati bersama pada pertemuan sebelumnya.Peserta didik berdiskusi dengan kelompok masing-masing, sementara fasilitator memberikan pertanyaan, seperti:

Mengapa memilih produk ini?
Bagaimana cara mendapatkan bahannya?
Bagian mana yang menarik dari kegiatan ini?

Setelah disepakati, setiap kelompok membuat karya dengan desain yang telah disepakati secara bersama. Peserta didik bekerja dalam kelompok masing-masing dengan membawa peralatan yang telah disediakan. Fasilitator menutup sesi pertemuan dengan mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi mengenai kegiatan yang telah dilakukan.

4. Bagikan (20 jp)
4.1 Gelar karya dan berbagi pengalaman
Fasilitator mempersiapkan tata cara gelar karya dan berbagi pengalaman. Fasilitator membuat lembar kerja dan menjelaskan tahapan gelar karya serta berbagi pengalaman yang akan dilaksanakan. Fasilitator membagi beberapa peserta didik dalam kelompok untuk gelar karya. Kelompok pertama akan mendapatkan giliran untuk tampil, sementara pengunjung bergiliran dari masing-masing kelas sebanyak 10 peserta didik.
Setiap peserta didik dibekali oleh LKPD dari fasilitator. Dalam kelas, setiap kelompok akan bergiliran tampil dan berbagi pengalaman. Fasilitator menutup sesi pertemuan dengan mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi, dengan pertanyaan: