Materi Pembelajaran
Informatika Kelas VIII
Tingkat SMP

Berfikir Komputasional Dalam Bidang Akademik

• Pengantar Berpikir Komputasional
  Definisi: Berpikir komputasional adalah pendekatan sistematis dan logis untuk memecahkan masalah, mirip dengan cara kerja pemrograman komputer.
  Komponen Utama:
  • Decomposition (Dekomposisi): Memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diatasi.
    • Contoh: Memecah masalah membuat kue menjadi langkah-langkah seperti membeli bahan, mencampur bahan, dan memanggang.

Gambar 1. Potongan Kue

• • Pattern Recognition (Pola): Mengenali pola dalam data atau masalah.
    • Contoh: Menyadari bahwa setiap kali ananda memanggang kue, waktu dan suhu yang tepat adalah pola penting untuk hasil yang baik.
  • Abstraction (Abstraksi): Mengidentifikasi informasi yang relevan dan mengabaikan yang tidak penting.
    • Contoh: Saat membuat kue, fokus pada bahan dan langkah yang diperlukan, bukan pada detail kecil seperti jenis sendok yang digunakan.
  • Algorithm Design (Perancangan Algoritma): Merancang langkah-langkah atau aturan untuk menyelesaikan masalah.
    • Contoh: Menyusun resep kue sebagai langkah-langkah terperinci dari awal hingga akhir.

Berpikir Komputasional dalam Matematika Studi Kasus: Menghitung Luas Bangun Datar

• Decomposition (Dekomposisi): Memecah bangun datar kompleks menjadi bentuk sederhana seperti segitiga atau persegi. Untuk menghitung luas bangun datar yang kompleks, ananda bisa memecah bangun tersebut menjadi bentuk-bentuk sederhana seperti segitiga atau persegi. Misalnya, trapezium bisa dipecah menjadi dua segitiga dan satu persegi panjang. Setelah itu, ananda bisa menghitung luas masing-masing bagian dan menjumlahkannya.
  • Contoh: Memecah trapezium menjadi dua segitiga dan satu persegi panjang.

Gambar 2. Memecahkan trapesium

• Pattern Recognition (Pola): Mengenali pola dalam rumus luas bangun datar. Saat menghitung luas bangun datar, ananda bisa mengenali pola bahwa beberapa bentuk memiliki rumus luas yang mirip. Misalnya, rumus untuk menghitung luas segitiga dan luas persegi panjang memiliki pola yang sama, yaitu mengalikan dua ukuran (alas dengan tinggi atau panjang dengan lebar)
  • Contoh: Menyadari bahwa rumus luas segitiga adalah 12×alas×tinggi\frac{1}{2} \times \text{alas} \times \text{tinggi}21×alas×tinggi digunakan untuk bangun datar lain juga.
• Abstraction (Abstraksi): Fokus pada elemen penting seperti panjang sisi dan tinggi. Ketika menghitung luas, ananda fokus pada elemen-elemen penting seperti panjang sisi dan tinggi. Elemen lain seperti sudut atau bentuk sisi tidak perlu diperhatikan untuk perhitungan luas, sehingga ananda bisa menyederhanakan masalah
  • Contoh: Dalam menghitung luas persegi panjang, fokus pada panjang dan lebar.
• Algorithm Design (Perancangan Algoritma): Merancang langkah-langkah menghitung luas bangun datar. Ananda bisa merancang langkah-langkah yang jelas untuk menghitung luas bangun datar. Langkah pertama, pecah bangun datar menjadi bentuk-bentuk sederhana. Langkah kedua, hitung luas masing-masing bentuk. Langkah terakhir, jumlahkan semua luas tersebut untuk mendapatkan hasil akhir
  • Contoh: Langkah-langkah untuk menghitung luas trapezium adalah memecahnya menjadi bentuk sederhana, menghitung luas masing-masing, lalu menjumlahkan luas.

Berpikir Komputasional dalam Seni Studi Kasus: Membuat Desain Grafis

• Decomposition (Dekomposisi): Memecah desain menjadi elemen seperti bentuk, warna, dan tekstur. Dalam seni, dekomposisi berarti memecah desain grafis menjadi elemen-elemen seperti bentuk, warna, dan tekstur. Dengan memecah desain menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, ananda bisa fokus mengerjakan setiap elemen secara terpisah sebelum menyatukannya kembali
  • Contoh: Membagi desain poster menjadi bagian latar belakang, teks, dan gambar.
• Pattern Recognition (Pola): Mengenali pola dalam tata letak dan skema warna. Dalam desain grafis, pengenalan pola berarti melihat kesamaan dalam tata letak atau skema warna yang digunakan. Misalnya, ananda bisa mengenali pola simetris dalam tata letak atau pola penggunaan warna yang konsisten dalam sebuah desain
  • Contoh: Menyadari pola penggunaan warna atau bentuk yang sama dalam berbagai desain grafis.
• Abstraction (Abstraksi): Menyederhanakan desain dengan fokus pada elemen visual utama. Abstraksi dalam seni berarti menyederhanakan desain dengan fokus pada elemen visual utama yang paling penting, seperti warna utama, bentuk yang dominan, atau tipografi. Dengan menyederhanakan elemen-elemen ini, ananda bisa membuat desain yang lebih jelas dan menarik
  • Contoh: Mengurangi detail dalam desain menjadi bentuk dan warna yang paling penting.
• Algorithm Design (Perancangan Algoritma): Merancang langkah-langkah untuk menciptakan desain grafis. Untuk membuat desain grafis, ananda bisa merancang langkah-langkah sistematis. Langkah pertama, tentukan tema dan tujuan desain. Langkah kedua, pilih skema warna dan elemen visual yang sesuai. Langkah ketiga, buat sketsa awal dan mulai menempatkan elemen-elemen pada kanvas. Terakhir, sempurnakan desain dengan menambahkan detail dan menyesuaikan tata letak
  • Contoh: Langkah-langkah untuk membuat poster mulai dari sketsa awal, memilih warna, menambahkan teks, hingga finishing.

Kerjakan Quiz berikut : klik disini

atau

Capaian Hasil test awal