Panduan Projek Suara Demokrasi Fase : D Tingkat SMP

Kita semua adalah bagian dari komunitas sekolah yang beragam, tempat ide-ide beraneka ragam tumbuh dan berkembang. Hari ini, kita berkumpul untuk membahas dan merayakan salah satu hak paling berharga yang kita miliki sebagai warga sekolah dan warga negara, yaitu hak suara. Sekolah adalah tempat di mana kita belajar bukan hanya dari buku-buku, tetapi juga dari pengalaman bersama dan keterlibatan kita dalam proses-proses penting. Pemilihan ketua OSIS adalah salah satu kesempatan bagi kita untuk mengambil peran aktif dalam membentuk arah sekolah kita. Para kandidat yang hadir di depan kita adalah rekan-rekan kita yang ingin mewakili kita dan membantu mengarahkan langkah-langkah yang akan diambil sekolah ini. Dalam demokrasi, kita memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan dengan seksama, mempertimbangkan pilihan dengan bijak, dan kemudian menggunakan hak suara kita dengan penuh kesadaran. Setiap suara yang kita letakkan di kotak suara adalah langkah kita untuk menciptakan perubahan positif. Ingatlah bahwa, apa pun hasilnya, ini adalah bentuk kontribusi kita untuk membangun lingkungan yang lebih baik dan lebih inklusif.
B. Rasional Projek Bagi Sekolah
Melalui suara demokrasi, peserta didik belajar tentang arti pentingnya mengambil keputusan bersama. Ini membantu mereka memahami bahwa keputusan yang paling baik seringkali dicapai melalui diskusi, konsensus, dan pemilihan mayoritas. Suara demokrasi memberikan setiap peserta didik kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka. Ini menunjukkan bahwa pendapat dan pandangan setiap individu dihargai dan diakui
C. Hal yang perlu diperhatikan
1.Keterlibatan Semua Pihak : peserta didik memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses suara demokrasi, informasi tentang pemilihan dan kandidat.
2.Transparansi Informasi : informasi tentang calon, platform mereka, dan detail pemilihan tersedia secara transparan.
3.Proses Pemilihan yang Jelas : prosedur pemilihan yang jelas dan dipahami oleh semua peserta didik.
4.Kampanye yang Adil : setiap calon memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan kampanye, menyampaikan pesan, dan berinteraksi dengan pemilih potensial.
5.Moderasi Kampanye : menghormati norma-norma etika dan tidak melibatkan penghinaan atau serangan pribadi terhadap calon lainnya.
6.Dukungan Administrasi Sekolah : pengawasan dari pihak administrasi sekolah selama proses pemilihan agar proses berjalan dengan lancar dan sesuai peraturan.
7.Keamanan dan Privasi : suara setiap peserta didik dilindungi dan kerahasiaannya dijaga, mencegah penipuan atau pelanggaran privasi.
8.Pemantauan Independen : Pertimbangkan untuk memiliki komite pemantauan independen yang dapat memantau keseluruhan proses pemilihan dan memastikan adanya integritas.
9.Dukungan bagi Pemilih yang Membutuhkan: Berikan dukungan tambahan bagi peserta didik yang memerlukan bantuan seperti peserta didik dengan kebutuhan khusus.
10.Pengumuman Hasil dengan Jelas : umumkan hasilnya dengan jelas dan terbuka.
11.Penerimaan Hasil Pemilihan : Dorong penerimaan hasil pemilihan oleh semua pihak, terlepas dari siapa yang terpilih. Ini merupakan bagian penting dalam membangun iklim sekolah yang inklusif dan demokratis.
12.Evaluasi Pasca Pemilihan: Setelah pemilihan selesai, adakan evaluasi untuk mengidentifikasi hal-hal yang berjalan baik dan area yang dapat ditingkatkan di masa mendatang.
D. Alur Kegiatan

E. Dimensi, elemen dan Aktifitas




- Pengenalan (10 JP)
Pembelajaran dimulai dengan persiapan bahan, seperti tiga teks dan video bertema “Suara Demokrasi.” Guru juga merancang pertanyaan pemantik, seperti “Apa yang dimaksud dengan demokrasi?” untuk merangsang pemikiran kritis siswa. Siswa membaca bahan, berdiskusi dalam kelompok, dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, melatih keterampilan berpikir kritis dan berbicara di depan umum.
Sebagai penutup, guru mengadakan refleksi untuk mendorong siswa menerapkan nilai-nilai demokrasi di sekolah dan masyarakat. Guru juga menjelaskan kegiatan berikutnya untuk memperdalam tema. Pendekatan ini membuat pembelajaran demokrasi lebih interaktif dan bermakna bagi siswa. - Kontekstual (30 jp)
Pendidikan Politik
Dalam pembelajaran pendidikan politik, guru menyiapkan bahan bacaan dan video yang relevan, serta pertanyaan pemantik untuk membahas pentingnya pendidikan politik. Guru memulai dengan menjelaskan tugas siswa terkait pemahaman mereka, seperti definisi, pentingnya pendidikan politik, dampaknya jika kurang pemahaman, dan peran siswa dalam kehidupan politik di sekolah. Guru juga memberikan materi tentang sistem pemerintahan (demokrasi, monarki, otoriter) dan tugas kelompok untuk mengidentifikasi sistem pemerintahan negara tertentu. Penutup diisi dengan refleksi dan diskusi tentang sistem pemerintahan yang ideal.Money Politik
Guru mempersiapkan bahan bacaan dan video tentang politik uang serta pertanyaan pemantik. Pembelajaran dimulai dengan diskusi mengenai definisi, penyebab, dampak, dan akibat politik uang. Siswa diberikan tugas individu untuk membuat karya, seperti poster atau deskripsi, yang menggambarkan pemahaman mereka. Sesi diakhiri dengan refleksi tentang dampak negatif politik uang dan penguatan pembelajaran dari karya siswa.Pembelajaran Kepemimpinan
Dalam pembelajaran ini, guru menyiapkan bahan bacaan, video, dan pertanyaan terkait kepemimpinan. Guru menjelaskan tugas siswa dan mengajak mereka bermain permainan “kereta api” untuk memahami peran pemimpin. Setelah itu, siswa menonton video kepemimpinan, membaca bahan ajar, dan menjawab pertanyaan terkait peran pemimpin, menciptakan suasana tertib, dan kontribusi siswa dalam kepemimpinan. Penutupnya berupa refleksi dan diskusi mengenai upaya siswa selama kegiatan.Demokrasi dan Manajemen Konflik
Guru mempersiapkan bahan tentang manajemen konflik. Siswa diminta bekerja dalam kelompok untuk menentukan topik konflik dan cara mengelolanya. Hasil kerja kelompok dipresentasikan di depan kelas. Guru menutup sesi dengan refleksi mengenai pentingnya manajemen konflik dan penjelasan kegiatan berikutnya.Kepatuhan Terhadap Hukum
Guru menyediakan bahan bacaan, video, dan pertanyaan pemantik tentang kejujuran dan kepatuhan hukum. Pembelajaran dimulai dengan diskusi dan refleksi pengalaman siswa terkait kejujuran. Guru memberikan materi dan menayangkan video bertema kejujuran dan dampak perilaku seperti menyontek. Tugas kelompok diberikan untuk menghubungkan materi dengan aktivitas sebelumnya. Sesi diakhiri dengan refleksi tentang pentingnya kepatuhan hukum dan penjelasan kegiatan selanjutnya - Aksi
- Refleksi
- Tindaklanjut
F. Asesmen
G. File Pendukung (Silahkan di Unduh / Download)

Leave a Reply