Judul: Panggil Dia Guru
Oleh : M. Rofi Yunus
mrofiyunus8523@gmail.com
Pada tahun 2005, disebuah kota kecil bernama Cipta Karya, seorang pemuda bernama Mr.Ralf memulai perjalanan hidup yang tak terduga. Lulusan SMK jurusan mesin ini memiliki mimpi yang besar, meskipun latar belakang pendidikannya tidak langsung mengarah ke dunia pendidikan. Dengan semangat yang berkobar dan tekad yang kuat, Mr.Ralf menapaki jalan yang penuh liku menjadi seorang guru. Dia mengikuti kursus komputer selama satu tahun, dan dengan tekad baja, dia mulai bekerja sebagai guru honorer di sebuah sekolah menengah pertama di kota tersebut.
Awal mengajar pada tahun 2005 adalah babak penuh tantangan bagi Mr.Ralf. Setiap langkahnya dihadang oleh rintangan yang datang silih berganti. Ditahun kedua mengajar, datanglah peraturan baru dari pemerintah yang mewajibkan semua guru memiliki gelar sarjana. Bagi Mr.Ralf, yang hanya berbekal ijazah SMK dan sertifikat kursus komputer, ini adalah batu sandungan besar. Namun, meskipun kondisi keuangan dan waktu sangat terbatas, Mr.Ralf tidak menyerah. Dia melanjutkan kuliah sambil terus mengajar sebagai guru honorer. Setiap hari, Mr.Ralf berjuang mengatur waktu antara mengajar, belajar, dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hampir 10 tahun berlalu dalam perjuangan yang tiada henti ini, dan pada tahun 2014, kerja keras Mr.Ralf akhirnya membuahkan hasil. Dia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebuah pencapaian besar yang memberinya rasa bangga dan lega.
Diawal tahun 2020, pemerintah mengumumkan pembukaan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan pertama. Mendengar berita ini, Mr.Ralf merasa tertarik sekaligus cemas. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan besar untuk berkembang, tetapi juga merasa ragu karena latar belakang pendidikannya yang bukan dari kependidikan. Namun, dorongan untuk terus belajar dan berkontribusi dalam dunia pendidikan mendorong Mr.Ralf untuk mendaftar dan mengikuti seleksi. Tantangan besar sudah menanti sejak hari pertama pelatihan. Materi tentang psikologi anak, strategi pengajaran, dan evaluasi pembelajaran terasa asing dan sulit dipahami. Mr.Ralf sering merasa tertinggal dalam diskusi dengan rekan-rekannya yang berasal dari latar belakang pendidikan. Ketika tiba saatnya untuk melakukan praktik mengajar, Mr.Ralf merasa canggung dan kurang percaya diri. Dia khawatir metode yang digunakannya tidak efektif dan sulit diterima oleh siswa. Kesulitan ini diperparah dengan perasaan terisolasi karena dia adalah satu-satunya peserta dengan latar belakang non-kependidikan. Rasa ragu dan keinginan untuk menyerah mulai muncul dalam benaknya.
Namun, di tengah tantangan tersebut, Mr.Ralf menemukan dukungan yang tak terduga. Para pengajar dan mentor di PPGP memberikan bimbingan ekstra dan semangat untuk terus mencoba. Mereka membantu Mr.Ralf melihat bahwa latar belakang teknisnya bisa menjadi kekuatan unik dalam mengajar. Dia mulai memadukan pendekatan teknis dengan metode pendidikan yang dipelajari, dan perlahan-lahan menemukan gaya mengajar yang sesuai dengan dirinya.
Pada akhirnya, pengalaman mengikuti PPGP menjadi momen transformasional bagi Mr.Ralf. Dia belajar bahwa pendidikan adalah bidang yang dinamis dan memerlukan kerjasama dari berbagai disiplin ilmu. Tantangan yang dihadapinya mengajarkan Mr.Ralf untuk lebih fleksibel dan kreatif dalam menghadapi berbagai situasi. Dengan semangat baru dan kepercayaan diri yang lebih kuat, Mr.Ralf siap melangkah sebagai Guru Penggerak, siap untuk memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan.
Pengalaman ini mengajarkan Mr.Ralf bahwa meskipun kita mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda, dengan tekad dan dukungan yang tepat, kita bisa menjadi agen perubahan di bidang apa pun yang kita tekuni. Alhamdulillah, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang dimilikinya, Mr.Ralf lulus seleksi PPGP dan terus berusaha menjadi guru yang lebih baik setiap harinya. Perjalanan panjang ini menjadi bukti bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, mimpi sebesar apa pun bisa dicapai.
Quote : Pengalaman mengajarkan kita bahwa meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, dengan tekad dan dukungan yang tepat, kita bisa meraih mimpi sebesar apa pun.

Leave a Reply